KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena begitu besar
penyertanNya yang telah menghantarkan penulis dalam penulisan Laporan
Penelitian ini yang berjudul “Pencemaran
Sampah dan Dampaknya terhadap Masyarakat Pesisir Pantai Masyarakat Apui
Kelurahan Ampera RT.08” guna untuk menambah ilmu pengetahuan pada Universitas
Darussalam Ambon kampus “C” Masohi.
Dalam penulisan laporan
ini, penulis menghadapi banyak rintangan dan tantangan, namun atas bantuan dari
berbagai pihak akhirnya semua dapat terselesaikan. Bantuan terutama Dosen mata
Kuliah Pengetahuan Linkungan Ibu Yati Tuasamu, S.Pd, Lukman Latarissa, dan Muh. Raldi Sayuti
Ipaenin, serta teman-teman lain yang telah meluangkan waktunya untuk membrikan
saran, dan dorongan sejak awal penyusunan penelitian sampai saat ini. Oleh
karenanya pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis
menyampaikan terima kasih.
Akhirnya, harapan
penulis, semoga segala bentuk bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak bernilai
amal ibadah dan mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Masohi, Mei 2013
Chimestri
Education
DAFTAR ISI
LEMBARAN
JUDUL ........................................................................................
KATA
PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR
ISI .......................................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN
...............................................................................
A. Latar
Belakang Masalah ................................................................
B. Rumusan
Masalah ..........................................................................
C. Tujuan
Penelitian ...........................................................................
BAB II. LANDASAN
TEORI .........................................................................
A. Landasan
Teori ...............................................................................
B. Lokasi
............................................................................................
C. Prosedur
.........................................................................................
D. Hasil
Pengamatan
Dan Wawancara ............................................
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN ..........................................................
A. Jenis
sampah berdasarkan bentuknya ............................................
B. Pengelolaan
sampah .......................................................................
BAB V PENUTUP
............................................................................................
A. Kesimpulan
....................................................................................
B. Saran
..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Masyarakat Apui merupakan masyarakat yang berada tepatnya
pada pesisir pantai dengan mata
pencahariannya sehari-harinya yaitu nelayan. Masyarakat apui yang letaknya pada
Kelurahan Ampera RT.08 merupakan tempat pusat keramaian karena Apui yang berada
di tengah-tengah Kota Masohi.
Sehubungan dengan topik yang kami ambil dalam penelitian ini
yaitu “Pencemaran Lingkungan” yang di
akibatkan oleh sampah, maka Apui ini merupakan lokasi yang kami ambil dalam
penelitian.
Sampah merupakan hal yang sangat berpengaruh dan berdampak
negatif bagi kesehatan dan kelangsungan masyarakat pesisir pantai (Masyarakat Apui Kelurahan Ampera RT.08).
Tumpukan sampah yang terjadi pada daerah Apui ini sunggunh sangat
memperihatinkan, karna tidak adanya kesadaran masyarakat setempat untuk
mencegah dan menanggulangi masalah tersebut. Pemerintah kota juga tidak melihat
hal ini sebagai suatu kewajiban yang harus mencegah dan melestarikan lingkungan
tempat masyarakat Apui berdomisili.
Dengan lebih pesat dan meningkatnya kualitas penduduk maka
penumukan sampah ini sampai sekarang tidak teratasi. Masyarakat Apui merasa
resah dan gelisah dengan kondisi lingkungan mereka yang sungguh memperihatinkan,
karena banyak masyarakat yang terkena penyakit. Namun masyarakat Apui juga
tidak sadar dan menyadari bahwa semua itu terjadi karena ulah dan perbuatan dari
mereka sendiri.
Indonesia terletak
sangat strategis, yaitu di daerah tropis, diapit oleh dua benua (Asia dan
Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik). Letak yang strategis ini
menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam khususnya
pesisir. Wisata bahari, budi daya tambak, pertambangan dan pemukiman adalah
beberapa contoh potensi ekonomi yang bernilai tinggi. Tak heran apabila daerah
pesisir menjadi daya tarik bagi seluruh pihak untuk mengelolah dan
memanfaatkannya dari segi ekonomi maupun politikya. Delinom (2007:2)
mendefinisikan, daerah pesisir adalah jalur tanah darat/kering yang
berdampingan dengan laut, dimana lingkungan dan tata guna lahan mempengaruhi
secara langsung lingkungan ruang bagian laut, dan sebaliknya. Daerah pesisir
adalah jalur yang membatasi daratan dengan laut atau danau dengan lebar
bervariasi.
Daerah ini selalu
berkembang dengan pesatnya pembangunan yang dilakukan berbagai pihak.
Pihak-pihak tersebut secara tidak langsung mengakibatkan kerusakan lingkungan
karena aktivitas yang dilakukan di darat maupun di laut. Hal ini menjadikan
ekosistem pesisir sebagai ekosistem yang rentan terhadap kerusakan dan
perusakan baik alami maupun buatan. Penanggulangan atas permasalahan tersebut
secara bijak dan tepat dapat mengurangi maupun mencegah kerusakan yang terjadi.
Laporan ini menyajikan permasalahan pesisir pantai Apui Kelurahan Ampera RT.08 yang
diakibat oleh faktor alam maupun manusia beserta penanggulangannya yang tepat
atas permasalahan yang dihadapi.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka masalah yang kami ambil
adalah :
1. Apa yang menyebabkan sehingga
terjadinya penumpukan sampah pada masyarakat pesisir khususnya daerah Apui
Kelurahan Ampera RT.08.
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari
masalah tersebut?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah
tersebut ?
4. Bagaimana cara pengelolaan sampah yang merupakan
proses daur ulang?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang di
maksud adalah untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup
yang terjadi pada masyarakat pesisir khususnya daerah Apui Kelurahan Ampera
RT.08.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Landasan Teori
Pengertian lingkungan
dalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan biasa di
bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Persoalan lingkungan hidup
merupakan persoalan yang bersifat sistemik, kompleks, serta memiliki cakupan
yang luas. Oleh sebab itu, materi atau isu yang diangkat dalam penelitian
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah juga sangat beragam. Sesuai dengan kesepakatan
nasional tentang Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan dalam Indonesian
Summit on Sustainable Development (ISSD) di Yogyakarta pada tanggal 21 Januari
2004, telah ditetapkan 3 (tiga) pilar pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
Kehidupan manusia
tidak bisa di pisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan social. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. kita
makan minum menjaga kesehatan semuannya memerlukan lingkungan.
Adapun berdasarkan UU
No.23 tahun 1997 lingkungan hidup adalah kesesuaian ruang dengan semua benda
dan kesatuan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Demikian pengertian lingkungan
hidup sebagaimana dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah
atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu
lingkungan.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam
proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak
bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk
industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
1.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang
tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:
a.
Gangguan Kesehatan:
Timbulan
sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan
infeksi dan dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus.
b.
Menurunnya kualitas lingkungan
c.
Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan
sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah
untuk dipandang mata.
d.
Terhambatnya pembangunan negara
Dengan
menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau
wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak
nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi.
Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga
menurun.
Sebelum kita melakukan penelitian dan dampaknya terhadap
masyarakat pesisir, terlebih dahulu harus dilakukan pencarian lokasi yang
sampahnya sangat mempengaruhi lingkungan pada masyarakat pesisir pantai karena
suatu Sampah sudah tentu dan pasti akan menimbulkan dampak negatif.
B.
LOKASI
Lokasi tempat kami
malakukan observasi yaitu di Apui Kelurahan Ampera RT.08. Observasi tersebut di
lakukan pada hari Minggu, tanggal 14 April 2013 pada pukul 16.00 s/d selesai.
C.
PROSEDUR
Adapun prosedur yang
di lakukan pada saat pengambilan data yaitu dengan cara sebagi berikut :
a)
Teknik observasi ( pengamatan) : teknik ini di lakukan untuk
mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi lokasi
yang di amati.
b)
Teknik interview ( wawancara) : teknik ini di lakukan untuk
mendapatkan data primer maka menggunakan teknik wawancara. wawancara yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas
dan menggunakan pertanyaan –pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porpusive
dengan narasumber atau responden yang dalam hal ini adalah masyarakat di pesisir
pantai tempat penumpukan sampah.
Pada hari minggu, 14 April 2013 pukul 16.00 WIT kami
berkunjung ke pantai Apui untuk
melakukan observasi di tempat penumpukan sampah. Sebelum kami melakukan
observasi dan wawancara di lokasi tersebut terlebih dahulu kami berkunjung ke
rumah salah satu warga setempat yang bernama Bapak. Labeng dengan tujuan untuk meminta izin melakukan wawancara
dengan beliau dan masyarakat sekitar. Sebelum melakukan wawancara dengan warga, kami yang beranggotakan 16 orang yang
ditugaskan oleh dosen mata kuliah pengetahuan lingkungan untuk melakuakan
penelitian sampah dan dampaknya oleh masyarakat pesisir pantai.
Sebelum malakukan wawancara kami memilih lokasi yang akan di
wawancara. Kami sekelompok mulai melakukan wawancara kepada salah satu warga di
lingkungan Apui tepatnya pada Kelurahan Ampera RT.08. Kami membagi kelompok
kami menjadi 2 kelompok, yang terdiri dari 8 orang. Dengan menggunakan sistematika
observasi kami mulai melakukan wawancara dengan ketentuan 8 orang mahasiswa
minimal 3 responden.
Pada setiap warga yang kami wawancarai menyambut kami dengan
baik. kami mewawancarai warga dengan cara berkunjung ke rumah mereka. Hal
pertama yang kami lakukan pada saat wawancara yaitu setiap mahasiswa berkenalan
dengan warga yang kami kunjungi, pada saat wawancara kami menanyakan nama,
umur, jumlah anggota keluarga dan pekerjaan. Setelah itu kami mulai mewancarai
dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada warga yaitu sesuai dengan instrument
pengamatan lapangan yang kami amati. Setiap pertanyaan yang kami ajukan pada
setiap warga, tiap kelompok sama dan hampir semua jawaban sama dari setiap
warga yang kami wawancarai. Warga yang kami wawancarai menjawab setiap
pertanyaan yang kami ajukan dengan bahasa baku yang belum begitu baik tapi kami
sudah senang karna mereka sudah bisa menjawab pertanyaan yang kami ajukan.
Pada saat melakukan wawancara kelompok pertama di antara
kami melakukan kegiatan lain yaitu mengambil gambar ketika kami sedang
malakukan wawancara kegiatan tersebut kami lakukan secara bergantian. Setelah
melakukan wawancara dengan warga kami pun kembali berkumpul dengan taman-teman
yang dari kelompok lain.
Setelah kami melakukan tinjauan lokasi, kami pun pulang kembali
kerumah masing-masing.
Setelah beberapa hari
setelah kami melakukan observasi kelompok kami mengadakan pertemuan membahas
tentang cara penyusunan laporan yang di tugaskan oleh dosen mata kuliah.
D.
Hasil Pengamatan Dan Wawancara Berupa
Data Dan Deskripsi Lokasi
a.
Hasil pengamatan dan wawancara berupa
data
Hasil wawancara pada
masyarakat setempat Kelompok oleh pertama :
1)
Nama :
Bapak Labeng
Umur :
48 Tahun
Pekerjaan :
Nelayan
Hasil wawancara :
Mengapa sampai terjadi pemupukan sampah yang begitu padat di
tempat ini pak?. Khususnya pada Kelurahan Ampera RT.08 ini
Jawab:
Terjadinya
penumpukan sampah yang begitu banyak ini karena tidak adanya kesadaran dari masyarakat
setempat karena hal ini terjadi bukan dari masyarakat yang berada di tempat ini
saja, tapi dari masyarakat yang berada pada daerah pasar. Sebab sampah-sampah
ini juga dari aliran got pembuangan dari pasar.
Apakah selama ini tidak ada respon dari pemerintah untuk
mengatasi hal ini ?
Jawab:
Pada
tahun 2003 warga setempat mengajukan permohonan ke pemerintah kota untuk pembuatan
bak sampah dan tanggul pada daerah ini. Dan pemerintah kota menanggapinya
dengan baik.Namun sampai sekarang apa
yang diharapkan oleh warga setempat tidak terlaksana.
Apakah warga setempat juga membuang sampah pada tempat ini?
Jawab :
Ia. Kami warga setempat juga membuang sampah ke laut.
Bagaimana jika terjadi air pasang? Apakah rumah-rumah yang
berada pada pesisir pantai ini tergenangi oleh tumpukan sampah?
Jawab:
Jika
terjadi air pasang maka rumah-rumah yang berada pada pesisir pantai ini tergenang
oleh air dan tumpukan sampah. Karena dulunya warga yang sekarang berada pada
pesisir pantai ini jauh dari air laut. Tapi, sekarang ini air laut sudah dekat
dengan rumah-rumah yang berada pada masyarakat pesisir pantai ini. Jika pada
musim timur, warga masyarakat sangat terganggu dengan sampah yang berserakan di
sekeliling rumah mereka.
Hasil wawancara pada masyarakat
setempat Kelompok oleh ke-2:
2)
Nama :
Bapak Ikbal
Umur :
39 Tahun
Pekerjaan :
Nelayan
Hasil wawancara :
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat
setempat setelah terjadinya masalah ini?
Jawab:
Jika
hal ini terjadi banyak masyarakat yang merasa resah. Karena banyak lalat dan
nyamuk dari penumpukan sampah tersebut, dan hal ini terjadi bukan sekarang ini
saja, tetapi sudah lama. Sehingga ada sebagian warga yang terserang penyakit,
diantaranya Sakit kepala, sakit perut, gatal-gatal, dan DBD.
Apa yang dilakukan warga agar penumpukan Sampah ini tidak
berpengaruh bagi kelangsungan hidup warga setempat?
Jawab:
Warga
mengadakan permohonan kepada pemerintah kota agar mengadakan bak sampah dan
tanggul. Tapi sampai saat ini juga permohonan tersebut tidak terealisasi. Mau
di cegah juga sulit, karena ketidakadanya kesadaran dari pada masyarakat. Sebab
mereka menganggap bahwa laut merupakan tempat pembuangan sampah terbesar.
Sehingga hal ini terus menerus terjadi.
Dimana warga setempat membuang sampah?
Jawab :
Kami membuang sampah ke pada laut.
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat
setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Merasa
tidak nyaman karena banyak lalat. Ketika ada tamu yang datang kerumah, saya
sering merasa tidak nyaman karena bau busuk yang tidak menyenangkan.
b.
Deskripsi Lokasi
Komplek Apui merupakan tempat yang kami kunjungi pada hari Minggu,
14 April 2013 yang terletak di Kelurahan Ampera RT. 08 Kecamatan Kota Masohi Kabupaten
Maluku Tengah. Apui merupakan salah satu tempat tergenang dan bertumpuknya
sampah.
Apui merupakan kompleks yang berada di tengah kota Masohi yang
letaknya berada di pesisir pantai yang pemandangannya sangat indah serta
hamparan laut biru dan bukit-bukit tinggi yang biasa memanjakan mata yang
melihatnya. Aroma laut dan udara yang masih alami serta warga-warga yang sangat
ramah menambah indahnya pesona Kelurahan Ampera ini tepatnya di Apui.
Pemandangan sepanjang pantai menuju kompleks Apui ini sangatlah
indah. Di kelilingi kapal-kapal kecil dan
perahu yang sedang mengapung, pemandangan laut yang dapat di lihat sepanjang pantai.
Namun, di Kompleks Apui yang berada dekat dengan pesisir
pantai ini warga tampaknya tidak mau tahu dengan kesehatan lingkungan di
sekitar rumah mereka. Mereka membuang sampah tidak pada tempatnya tetapi
membuang sampah di tepi laut. Bagaimana kesehatan mereka dapat terjaga kalau
mereka selalu membuang sampah tidak pada tempatnya, malahan dari ulah mereka
sendirilah sehingga mereka selalu di serang penyakit.
BAB III
PEMBAHASAN
Pendidikan lingkungan
Hidup (environmental education – EE) adalah suatu proses untuk membangun
populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total
(keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang
memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta
komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun secara kolektif ,
untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah
timbulnya masalah baru [UN - Tbilisi, Georgia - USSR (1977) dalam Unesco,
(1978)].
Masalah kesehatan
lingkungan baik itu penyediaan air bersih, pembuangan sampah dan kotoran
manusia merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang kerap terjadi
di berbagai daerah. Penyediaan sarana kesehatan lingkungan terutama dalam
pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang
biasanya sangat erat kaitannya dengan perilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan
pendidikan.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pendaur-ulangan
, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola
untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau
radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Sampah merupakan
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap
fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang
disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah
besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah),
misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi. Jenis-jenis sampah Berdasarkan sifatnya
Sampah organic dapat diurai (degradable). Sampah Organik terdiri
dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau
dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur,
sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun
Sampah anorganik – tidak terurai
(undegradable) Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui
seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan
ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian
lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini
pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol plastik, tas plastik, dan
kaleng.
1.
Jenis-jenis sampah Berdasarkan
bentuknya
a.
Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.
Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari
barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan,
kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan
ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
b.
Sampah Cair
Sampah cair ada dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke
tempat pembuangan sampah.Limbah
hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen
yang berbahaya.Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Sampah
dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
2.
Pengelolaan sampah merupakan proses
yang diperlukan dengan dua tujuan:
1.
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai
ekonomis.
2.
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak
membahayakan bagi lingkungan hidup.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan
atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam .
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas,
atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing masing jenis
zat. Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara
berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan ,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah
yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area
komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode
pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat
sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
1) Pemanfaatan sampah organik, seperti
composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk
kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.
Berdasarkan
hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan composting sampah
organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga mencapai 25%.
2) Pemanfaatan sampah anorganik, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung,
misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas
daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya
menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas
dan botol air minum dalam kemasan.
BAB
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Pengertian lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
biasa di bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sampah merupakan material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah
dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia,
sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan
sebutan limbah), misalnya pertambangan,
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi
sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan
jumlah konsumsi.
Sebagian besar Masyarakat Apui bekerja sebagai nelayan. Oleh
karena itu, laut sangat berpengaruh besar bagi kelangsungan hidup. Laut di
gunakan sebagai pemenuhan kebutuhan dan sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat
Apui. Pencemaran laut akan sangat berpengaruh bagi para nelayan, karena
sampah-sampah yang berserahkan akan mempersulit para nelayan dalam managkap
ikan.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran tersebut warga
seharusnya membiasakan membuang sampah pada tempatnya dan sampah-sampah yang
telah menumpuk di buang ke tempat pembuangan sampah yang tepat. Agar keindahan
alam yang terdapat di Apui tetap terjaga kelestariannya.
B.
SARAN
Dari penelitian yang
telah dilakukan, maka Penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1.
Kepada masyarakat
khususnya masyarakat pesisir pemukiman Apui Kleurahan Ampera RT. 08 agar lebih
memperhatikan lingkungan mereka yang sudah dicemari oleh berbagai tumpukan
sampah karena walaupun hal ini terjadi bukan dari masyarakat setempat saja tapi
juga merupakan masyarakat yang ada pada daerah pasar maka perlu adanya kesadaran agar mengurangi
pembuangan sampah secara berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan
karna akan menimbulkan efek buruk bagi diri kita.
2.
Kepada instansi
terkait terutama Dinas Pemeliharaan dan Penanggulangan Lingkungan Hidup agar lebih
memperhatikan lingkungan yang tercemar demi kesehatan dan kelangsungan hidup bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
KES
Manik.2003.Pengelolaan Lingkungan Hidup.Jakarta:Djambatan.
Suparwato (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Anonymous (2009). Diktat Penuntun Pratikum Kimia
Anorganik. Malang: UMM.
Kursus Dasar-Dasar Analisa Dampak Lingkungan Kumpulan Diktat
Universitas Gadjah Mada Bekerja Sama Dengan Kantor Menteri PPLH. Yogyakarta. 1984.
Wardhana, Wisnu Arya (1994). Teknik Analisa Radio
Aktivitas Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.
Hastomo (2010). Leaflet Polusi Air. Yogyakarta: Dinas
Kesehatan DIY.
======================================================================
Kaya TAI laporannya.... ga komplit. TAI luh,,,
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapussehat bg?
Hapussakit apa abg?
Keren sangat membantu makasih yoo
BalasHapusterimakasih
BalasHapusOkok
BalasHapusTerima kasih sangat membantu
BalasHapusmaksih
BalasHapusMakasih, udah membantu
BalasHapusMGM Resorts announces its partnership with Blackjack - DRMCD
BalasHapusCasino content 용인 출장안마 and entertainment 충청북도 출장샵 is now 상주 출장안마 live in the 오산 출장안마 Blackjack community at MGM Resorts. Learn more about 오산 출장안마 the casino's live games, roulette,